Perkembangan Teknologi Internet Di Indonesia

Perkembangan Teknologi Internet Di Indonesia – Saat ini hampir semua orang selalu terkoneksi dengan internet dengan berbagai perangkat yang ada. Mereka menggunakan Internet tidak hanya di kantor, tetapi di rumah dan di mana pun mereka membutuhkan Internet. Internet dapat memudahkan Anda menjelajahi dunia, bahkan memudahkan Anda untuk mendapatkan berbagai informasi yang Anda butuhkan, dengan cepat dan dengan biaya yang lebih murah. Internet sudah dikenal sejak tahun 1960-an, saat teknologi jaringan komputer diciptakan. Teknologi jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang saling berhubungan.

Internet pertama kali ditemukan atau diciptakan oleh J.C.R. Licklider pada tahun 1962. Licklider memiliki gagasan bagaimana setiap orang dapat terhubung ke data dan program melalui jaringan global. Saat itu, dia adalah kepala penelitian komputer di Departemen Pertahanan AS. Penelitiannya tentang ARPANET ditujukan untuk merancang bentuk jaringan, kehandalan, dan juga ukuran informasi yang akan ditransfer. Awalnya, proyek ini ditujukan untuk keperluan militer. Setelah itu, pada tahun 1966, Larry Robert merancang jaringan ARPANET. Jaringan ini kemudian diperkenalkan pada tahun 1967 dan sekitar tahun 1969 jaringan ini dapat menghubungkan empat buah komputer. Sekitar 3 tahun kemudian, ARPANET mengadopsi NCP agar bisa digunakan untuk transfer data.

Perkembangan Teknologi Internet Di Indonesia

Perkembangan Teknologi Internet Di Indonesia

Pada tahun 1972, ARPANET dapat terhubung secara internasional, dimulai dengan Royal Institution di Norwegia dan juga dengan University College London. Pada tahun 1978, Bell Laboratories menemukan Unix untuk menyalin protokol. Alat ini digunakan untuk mentransfer data atau file. Pada tahun 1982, sebuah protokol baru bernama IP, yang digunakan untuk ARPANET, dapat dicetak. Setelah itu, Internet didefinisikan sebagai kumpulan jaringan yang dapat dihubungkan melalui IP, yang digunakan sebagai protokol. Internet berkembang dari waktu ke waktu hingga, pada tahun 1983, John Postel, Craig Partidge, dan Paul Mockapetris mengembangkan DNS, atau Domain Name System. Ketiganya mengembangkan DNS yang sekarang kita gunakan secara luas.

Diktat Pembelajaran Internet

Dikembangkan oleh Postel dan kawan-kawan, DNS dimaksudkan untuk mengontrol sistem dalam bentuk [email�protected]. .org. Selain pesatnya perkembangan internet, saat itu keberadaan komputer pribadi semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Dan di tahun 80-an ARPANET memiliki sekitar 200 host yang terhubung untuk membantu komunitas. Periode ini mengantarkan BITNES ke layanan lain yang masih diminati masyarakat, antara lain email, FTP (File Transfer Protocol) dan juga mailing list. Internet mengalami perkembangan yang sangat pesat sekitar tahun 2000. Banyak situs bermunculan pada tahun tersebut dan jumlahnya sangat fantastis.

Ada milyaran website di dunia maya, serta banyak bisnis yang menggunakan internet dan kini dikenal dengan bisnis online. Dengan adanya internet, kita dapat melakukan segala hal dengan mudah. Juga banyak orang yang bisa mengubah hidupnya dengan internet. Tak heran jika banyak miliarder sukses berbisnis justru karena internet. Internet adalah bukti revolusi teknologi yang berlangsung begitu cepat di dunia. Sejak lama, jumlah pengguna internet semakin meningkat karena berbagai fungsi dan kelebihan yang dimilikinya. Kita dapat menemukan berbagai informasi dan hiburan di Internet. Internet juga membantu orang menemukan teknologi lainnya. Jadi jangan ragu dan ubah hidup Anda dengan Internet.

DimensiData.Com adalah pusat belanja komputer terlengkap dan termurah untuk personal dan bisnis di Indonesia. Kami menawarkan komputer, laptop, notebook, server, printer, scanner, hard drive, storage dengan harga murah dan bergaransi resmi. Perkembangan digital di berbagai negara terus dipantau setiap tahunnya. Tahun ini, WeAreSocial, bekerja sama dengan Hootsuite, merilis Laporan Digital Global 2018, yang menampilkan banyak angka luar biasa dari dunia digital global. Indonesia juga masuk dalam laporan tersebut dan ada beberapa hal menarik di sana.

GNFI kemudian mencoba mengorek beberapa hal menarik dari Global Digital Report 2018. Hal ini memudahkan teman-teman untuk menemukan fakta dan memahami isi laporan ini.

Fakta Perkembangan Internet Di Indonesia Mobile

Berdasarkan laporan Wearesocial, ada beberapa fakta mengejutkan. Diantaranya adalah jumlah pengguna internet global yang mencapai 4,021 miliar orang. Ini berarti lebih dari separuh orang di dunia menggunakan Internet.

Di Indonesia sendiri, mereka menjelaskan bahwa jumlah pengguna internet di tanah air sudah mencapai 132 juta orang. Angka ini berarti setengah atau lebih dari 50 persen penduduk Indonesia memiliki akses ke Internet. Sementara itu, laporan yang sama menjelaskan bahwa 60% dari ratusan juta pengguna internet di Indonesia mengakses internet dengan smartphone.

Tidak hanya dari segi akses yang terus berkembang, tetapi juga dari segi durasi penggunaan internet. Wearesocial melaporkan bahwa rata-rata global menggunakan Internet enam jam sehari dan mengaksesnya melalui berbagai perangkat. Jika durasi ini kita kalikan dengan jumlah pengguna internet global, maka durasi penggunaan internet oleh seluruh manusia di muka bumi ini bisa mencapai lebih dari satu miliar jam akses internet di tahun 2018.

Perkembangan Teknologi Internet Di Indonesia

Indonesia menempati urutan keempat dunia untuk waktu penggunaan internet dengan rata-rata waktu penggunaan internet 8 jam 51 menit setiap hari. Indonesia “kalah” hanya Thailand yang berdurasi 9 jam 38 menit, lalu Filipina 9 jam 29 menit, dan Brazil 9 jam 14 menit. Indonesia berada di depan negara maju seperti Singapura dengan durasi rata-rata 7 jam 9 menit, China 6 jam 30 menit, Amerika Serikat 6 jam 30 menit dan Jerman 4 jam 52 menit.

Bersiap Untuk Revolusi Industri 4.0

Penggunaan internet didominasi oleh aktivitas sosial di dunia maya. Ini membuktikan besarnya jumlah pengguna media sosial di seluruh dunia, mencapai 3,196 miliar pengguna. Berdasarkan jumlah pengguna media sosial, Indonesia mencapai 49% dari populasi pengguna internet atau hampir separuh pengguna internet di Indonesia sudah memiliki media sosial. Dari sisi pertumbuhan pengguna media sosial sendiri, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga dengan tingkat pertumbuhan sebesar 23% atau 24 juta pengguna pada tahun lalu.

Hal ini dibuktikan dengan dua kota dari Indonesia yang menempati posisi dua kota dengan jumlah pengguna Facebook terbanyak di dunia. Yakni Bekasi dengan 18 juta pengguna dan Jakarta dengan 16 juta pengguna. Meski angka ini juga patut dipertanyakan karena tidak mencerminkan jumlah penduduk yang sebenarnya. Pasalnya, jumlah penduduk Bekas sendiri menurut BPS masih mencapai 2 juta jiwa. Sedangkan Jakarta diperkirakan berpenduduk 9 juta jiwa.

Indonesia masih menggunakan media sosial dan juga merupakan salah satu negara terbesar yang menggunakan salah satu media sosial paling populer di dunia, Instagram. Indonesia menempati urutan 53 juta orang pengguna Instagram, artinya hampir semua pengguna smartphone di Indonesia adalah pengguna Instagram. Dalam hal ini Indonesia berada di urutan ketiga dunia setelah USA dan Brazil.

Dari sekian banyak pengguna media sosial, kita akan mulai menentukan berapa banyak waktu yang dihabiskan para pengguna internet tersebut untuk berinteraksi melalui media sosial. Sekali lagi, Indonesia menempati peringkat tertinggi di dunia dengan durasi penggunaan media sosial 3 jam 23 menit. Durasi ini dibandingkan dengan rata-rata keseluruhan jumlah pengguna internet orang Indonesia,
orang Indonesia menghabiskan hampir 30% waktunya di media sosial.

Perkembangan Web 3.0 Di Indonesia, Teknologi Internet Masa Datang

Namun terlepas dari rekor membanggakan dunia digital di Indonesia. Indeks Konektivitas GSMA menjelaskan bahwa Indonesia masih berada di peringkat 52,7 dari angka indeks tertinggi 100. Sehingga menempatkan Indonesia pada rata-rata terendah di dunia. Indonesia bahkan dinilai masih kalah dibanding negara tetangga ASEAN seperti Vietnam, Malaysia, Brunei, Thailand, dan Singapura.

Ada beberapa hal dalam indeks yang harus diperbaiki oleh masyarakat Indonesia dan pemerintah. Salah satunya adalah keterjangkauan infrastruktur Internet berkecepatan tinggi. Kemudian tentang keinginan masyarakat Indonesia untuk merangkul teknologi internet terkini. Kedua hal ini kemudian dapat mempengaruhi kualitas konten yang tersedia bagi pengguna internet di Tanah Air. Hal inilah yang selanjutnya dilakukan oleh Good News From Indonesia, yaitu berusaha memberikan konten yang berkualitas kepada masyarakat Indonesia melalui berbagai media.

Kami berharap masyarakat Indonesia benar-benar optimis terhadap perkembangan teknologi digital sesuai hasil laporan yang diterbitkan oleh Wearesocial yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling optimis ke-7 di dunia, melihat Internet sebagai teknologi yang dapat membuka banyak kemungkinan baru dan peluang dan bukan sebagai teknologi yang menimbulkan ancaman.

Perkembangan Teknologi Internet Di Indonesia

Artikel ini dibuat oleh Sahabat GNFI mengikuti aturan penulisan di GNFI. Penulis bertanggung jawab penuh atas isi artikel ini. Menulis laporan.

Sejarah Perkembangan Internet

Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau praktik tertulis di GNFI. Kami terus bekerja keras untuk menjaga GNFI tetap bersih dari konten yang seharusnya tidak ada di sini. Pada tahun 1980-an, jaringan komputer pertama kali masuk ke Indonesia meliputi 5 universitas yang saling berhubungan, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Terbuka (UT), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Sepuluh Nopember Technology (ITS) dengan perangkat panggilan UNInet. Jaringan ini akhirnya tidak berkembang karena masalah kurangnya infrastruktur yang memadai.

Dari catatan awal yang terpancar dari kegiatan radio amatir, khususnya Klub Radio Amatir ITB (ARC) pada tahun 1986. Hanya dengan modal HF SSB Kenwood TS430 Transceiver milik Harya Sudirapratam (YC1HCE) dengan Apple II milik Onna W. Purbo (YC1DAV) dan puluhan pemuda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onna W. Purbo (YC1DAV) belajar di bawah bimbingan amatir radio senior seperti Sobby. ( YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), yang belajar bersama mempelajari paket-paket radio di pita 40m, yang kemudian bergerak menuju TCP/IP. Merekalah yang memulai jaringan Amatir Bulletin Board System (BBS), yaitu jaringan penyimpanan dan relai email yang menghubungkan banyak “server” amatir radio BBS di seluruh dunia sehingga email dapat terus berfungsi. Tanpa masalah.

Dimulai dari milis pertama yaitu [email�protected],


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *