Final Piala Dunia 1954

Final Piala Dunia 1954 – Joaquin Caparros bukanlah orang yang spesial jika kita membicarakan sepak bola secara umum. Namun, bagi Sevilla, pria berusia 62 tahun itu adalah ‘Bapak Pembangunan’. Tanpa Caparros, Seville yang kita kenal sekarang tidak akan ada. Dialah yang mempromosikan tim bernama Los Nervionenses ke Divisi Primera pada tahun 2004 dan setelah itu, Sevilla menjadi salah satu kekuatan besar Spanyol.

Caparros belum pernah mencicipi kehidupan Sevilla. Satu musim setelah membawa promosi klub, dia dipecat. Namun, saat Sevilla berada di titik kritis di musim 2017/18, mereka beralih ke Caparros yang berdarah Andalusia.

Final Piala Dunia 1954

Final Piala Dunia 1954

Sevilla telah melewati tiga pertandingan musim ini bersama Caparros. Dari sana, ada dua kemenangan (melawan Real Sociedad dan Real Madrid) dan satu hasil imbang (melawan Real Betis). Situs Wissam Ben Yedder dkk. Negara-negara Eropa sangat aman.

Negara Dengan Kekalahan Terbanyak Di Final Piala Dunia

Kesuksesan Caparros membawanya untuk mengeksplorasi apa yang dia gambarkan dalam dua kalimat pendek: “Itu sepak bola. Dalam lima menit, Anda bisa berubah dari pelacur menjadi biarawati.”

Caparros menyebut perubahan ekonomi Sevilla sangat cepat. Sebelum diangkat sebagai manajer, tim diburu dengan pemecatan direktur olahraga, Oscar Arias, dan pelatih Vincenzo Montella. Sekarang, di bawah pemerintahannya, Seville kembali normal; menjadi kelompok yang terhormat.

Lima menit. Kata Caparros. Tentu saja, dia tidak bersungguh-sungguh dengan kata-kata itu. Namun, semua orang mendapat poin. Dalam waktu singkat, apapun bisa terjadi dalam sepak bola. Tidak hanya di Seville, tetapi juga di grup, grup, atau tokoh lain.

Jika seorang pelacur bisa menjadi biarawati dalam lima menit, bayangkan apa yang bisa terjadi dalam 64 tahun, Jerman dan Hungaria mengalaminya. Enam puluh empat tahun yang lalu, Jerman (Barat) diunggulkan dan Hungaria difavoritkan.

Daftar Peraih ‘juara 3’ Piala Dunia, Paling Baru Kroasia

Ini sangat kontras dengan posisi Jerman tiga kali di dunia dan tiga kali di Eropa, sedangkan Hungaria berjuang keras untuk mencapai final kompetisi internasional. Pertukaran keuangan terjadi antara kedua negara, bisa dikatakan, di final Piala Dunia 1954.

Gary Lineker marah dan terkejut ketika Inggris dipulangkan oleh Jerman Barat di babak semifinal Piala Dunia 1990. Dari kemenangan itu, muncul ungkapan terkenal yang kemudian sering digunakan untuk menggambarkan kesuksesan Jerman dalam sepak bola.

“Sepak bola adalah permainan sederhana. Dua puluh dua orang mengejar bola selama 90 menit dan pada akhirnya Jerman selalu menang,” ujar Lineker saat itu.

Final Piala Dunia 1954

Kata-kata Lineker memang berlebihan. Namun, seperti yang dikatakan Caparros, orang dapat dengan mudah menebak apa yang dia maksud. Tidak peduli bagaimana Anda melihatnya, Jerman adalah salah satu negara paling maju dalam sepakbola. Jika Anda tidak mempercayai saya, lihat lemari piala mereka. Empat Piala Dunia dan tiga Piala Eropa ditampilkan di sana.

Piala Dunia 1954: Memutar Ulang Keajaiban Di Bern

Kemenangan Jerman tidak datang tiba-tiba. Ada berbagai faktor yang berkontribusi padanya dan kecepatan dimulainya semuanya.

Ketika orang berbicara tentang Timnas Jerman (Timnas), orang selalu berbicara tentang kekuatan mental mereka (staying power). Saat ini, kekuatan mentalitas Jerman di dunia sepak bola tidak dapat disangkal lagi dan semuanya dimulai dengan ide (suara) yang sederhana.

“Sepak bola itu bulat, permainan berlangsung selama 90 menit, dan yang lainnya hanyalah mitos,” kata Sepp Herberger suatu kali.

Meskipun kata-kata Herberger sederhana untuk dipahami, namun memiliki makna yang dalam. Sepak bola itu bulat dan permainan berlangsung selama 90 menit, maksud saya, apa pun bisa terjadi dalam sepak bola. Segala sesuatu yang lain hanyalah mitos. Maksud saya, segala sesuatu tentang sepak bola selalu diputuskan di lapangan hijau. Kata-kata Herberger menjadi pedoman sepak bola Jerman.

Piala Dunia 1954 Dan Hal Hal Menarik Di Dalamnya

Herberger menjadi pelatih timnas Jerman sejak 1936 atau tiga tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II. Saat itu, meski belum memiliki gelar, Jerman merupakan salah satu tim terkuat di Eropa dengan keberhasilannya merebut juara ketiga Piala Dunia 1934. Berada di urutan ketiga kompetisi yang digelar di Italia, Jerman berhasil mengalahkan Wunderteam Austria. dan skornya 3-2.

Herberger mengambil alih tim dan memimpin Jerman untuk mendominasi. Pada tahun 1937, mereka mengalahkan Denmark 8-0 dalam sebuah pertandingan di Breslau. Kemenangan ini membuat tim Jerman asuhan Herberger diberi nama Breslau-Elf (Breslau Eleven), yang menjadi markas mereka untuk Piala Dunia 1938.

Sayangnya, di Piala Dunia 1938, timnas Jerman tumbang di babak pertama. Bukan salah Herberger, karena tim yang membawanya berlaga di Prancis memiliki masalah internal yang disebut integrasi. Masalah ini muncul setelah pendudukan Nazi di Austria (Anschluss). Dari situ, para pemain Austria terpaksa mendukung Jerman.

Final Piala Dunia 1954

Tekanan para pemain Austria membuat dunia batin tim Jerman semakin buruk. Mereka hanya ingin bergabung karena khawatir akan dibunuh oleh rezim fasis Adolf Hitler. Ada satu pemain bintang Austria yang menolak panggilan ini, Matthias Sindelaar. Sindelaar sendiri adalah seorang bintang di Wunderteam Austria dan dikatakan telah dibunuh oleh Gestapo (polisi rahasia Nazi) pada tahun 1939 di rumahnya di Wina.

Berkas:frg Hun 1954 07 04.svg

Pada Piala Dunia 1938, Jerman terhenti di babak pertama setelah kalah dari Swiss. Pada pertandingan pertama kedua tim sama-sama mencetak skor 1-1. Kemudian, di pertandingan ulang, Jerman kalah 2-4.

Namun, Herberger tetap diberi posisi sebagai pelatih timnas. Memang, di sini ia menggunakan kekuatannya sebagai anggota Partai Nazi untuk menyelamatkan beberapa pemain, termasuk Fritz Walter. Pemain terkenal Kaiserslautern terpaksa berperang. Namun karena pengaruh Herberger, Walter ditugaskan ke Luftwaffe (Angkatan Udara), jauh dari kekacauan perang.

Herberger melatih Tim Nasional selama perang hingga tahun 1943 ketika, kemudian, Menteri Propaganda Nazi Joseph Goebbels memerintahkan penangguhan semua pertandingan sepak bola sebagai bagian dari rencana Perang Totalnya. Rencana Goebbels gagal dan dua tahun kemudian, Jerman dikalahkan oleh Sekutu.

Setelah empat tahun di bawah kekuasaan Sekutu, Jerman terlahir kembali sebagai Jerman Barat dan Jerman Timur. Kedua orang Jerman itu sebenarnya masing-masing adalah sekutu Blok Barat dan Timur. Namun, mereka memiliki otoritas, meskipun otoritas itu mungkin terbatas.

Spain 7 0 Costa Rica, Hungary 9 0 South Korea & The Biggest Wins In World Cup History

Lahir di Mannheim, Herberger akhirnya menjadi warga negara Jerman Barat. Saat Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) direformasi pada Juli 1949 (dua bulan setelah deklarasi Jerman Barat), Herberger ditunjuk sebagai pelatih Tim Nasional, setelah selamat dari proses ‘denazifikasi’ Sekutu.

Pada Februari 1950, Timnas Jerman Barat resmi dibentuk dan kemudian didaftark
an oleh FIFA. Memenangkan Piala Dunia 1950 di Brasil sudah lama berlalu. Sebab, tujuan utama Herberger adalah Piala Dunia 1954 di Swiss.

Di jalan raya, Jerman Barat besutan Herberger terlihat kurang memuaskan. Menghadapi Norwegia di turnamen tersebut, mereka hanya bermain imbang 1-1. Namun, sedikit demi sedikit penampilan mereka membaik. Mereka memenangkan tiga pertandingan berikutnya dan Jerman Barat juga mencapai final Piala Dunia 1954.

Final Piala Dunia 1954

Satu hal yang menarik dari kualifikasi tersebut adalah Jerman Barat harus menghadapi Saar. Saar sendiri adalah seorang bek Perancis di Jerman Barat yang akan bergabung dengan pemerintahan pada tahun 1957. Saat itu, Saar dilatih oleh Helmut Schoen yang nantinya akan membawa Jerman Barat menjuarai Piala Dunia 1974.

Enam Negara Kantongi Tiket Piala Dunia 2022 Lebih Awal

Berbeda dengan Jerman Barat, Hungaria tak perlu bersusah payah untuk lolos ke Piala Dunia 1954. Dengan lolos, mereka berada satu grup dengan Polandia yang akhirnya hengkang. Maka, jalan mereka pun mulus untuk menyatakan ketertarikannya pada Piala Dunia 1938 ketika mereka dikalahkan oleh Italia di partai puncak.

Meski tidak memenangkan kualifikasi, Hongaria memiliki kualifikasi yang tidak perlu dibicarakan. Saat itu, mereka adalah peraih medali emas Olimpiade Helsinki 1952 dan belum terkalahkan selama empat tahun, tepatnya sejak Juni 1950.

Hongaria sangat buruk saat itu. Mereka memiliki tim nasional yang sangat kuat. Anggota timnas Hongaria saat itu tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga bermain bersama dalam waktu yang lama.

Sejak 1949, banyak pemain hebat seperti Ferenc Puskas, Nandor Hidegkuti, Gyula Grosics, Jozsef Bozsik, Sandor Kocsis dan Zoltan Czibor berada di tim yang sama. Hampir semua pemain ini, kecuali Hidegkuti, bermain untuk Honved (klub sepak bola Hongaria) yang juga dikelola oleh pelatih tim nasional, Gusztav Sebes.

Foto: 5 Negara Asia Yang Mampu Lolos Dari Fase Grup Di Putaran Final Piala Dunia, Korea Selatan Menapak Paling Jauh

Dengan pemain dan pelatih seperti itu, Hongaria ada di mana-mana pada awal 1950. Namun, semua itu tidak ada artinya tanpa mentalitas olahraga yang tinggi. Setelah Cekoslowakia dikalahkan pada tahun 1949, Hungaria mencoba mengubah cara mereka bermain. Dia meninggalkan cara bermain tradisional dan memainkan sepak bola cair yang tidak berdasarkan posisi. Hidegkuti kemudian mengulangi apa yang dilakukan Sindelaar di Piala Dunia 1934: dia menjadi false nine.

Komunitas Hungaria nantinya dikenal dengan banyak nama, dari Magical Magyars, Mighty Magyars, Marvelous Magyars, hingga Magnificent Magyars. Namun, terjemahan ‘resmi’ dari nama-nama tersebut adalah Aranycsapat, yang merupakan bahasa Magyar dari Tim Emas.

Ketika satu tim menang 8-3 melawan yang lain, Anda tidak dapat disalahkan karena mengira tim yang kalah akan tumbang lagi saat keduanya bertemu lagi. 20 Juni 1954, di St. Jakob, Basel, dan disaksikan sekitar 56.000 mata, Jerman Barat dan Hungaria bertemu pertama kali di Piala Dunia 1954. Laga tersebut merupakan laga kedua di Grup 2 yang juga menjamu Turki dan Korea Selatan.

Final Piala Dunia 1954

Jerman Barat dan Hungaria masuk partai dengan kemenangan besar atas lawan mereka di game pertama. Jerman Barat mengalahkan Turki 4-1, sementara Hongaria menyapu Korea Selatan dengan kemenangan 9-0. Dari situ, terlihat jelas bahwa Jerman Barat dan Hongaria adalah dua tim terkuat di grup tersebut.

Daftar Lengkap Juara Piala Dunia Dari Edisi 1930 Hingga 2022

Kemudian dua tim terkuat bertemu untuk mencari tahu siapa yang lebih kuat dan disana, Hungaria menang. Tidak terbatas, Jerman Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *