Artikel Tentang Teknologi Pertanian – Jika berbicara tentang teknologi pertanian, tentu sangat erat kaitannya dengan penemuan-penemuan yang berhasil diciptakan. Penemuannya bersifat material dan immaterial. Tidak hanya penemuan alat pertanian berteknologi tinggi, tetapi juga kreativitas,
Dengan demikian, mereka yang terlibat aktif dapat memperoleh keuntungan finansial dan sebaliknya, terutama petani yang bekerja dan bersentuhan langsung dengan sektor pertanian. Mereka harus menjadi lebih sejahtera dalam menciptakan berbagai teknologi untuk meningkatkan hasil kegiatan pertanian.
Artikel Tentang Teknologi Pertanian
Penemuan teknologi pertanian tidak hanya di luar negeri. Jelas, kecerdasan dan kreativitas anak-anak di negeri ini tidak kalah dengan para penemu di negara lain. Mereka berhasil menemukan berbagai teknik yang berguna di bidang pertanian. Bukan hanya penemuan biasa-biasa saja yang mungkin telah dilakukan sebelumnya. Namun penemuan tersebut dijamin asli dan terbukti bermanfaat, khususnya di kalangan petani di Indonesia.
Vol 1 No 1 (2021): Maret
Lantas penemuan teknologi pertanian apa saja yang ditemukan anak-anak di negeri ini? Lihat petunjuk di bawah untuk detailnya.
Teknologi drone, atau kendaraan udara tak berawak, digunakan di bidang pertanian untuk membantu dan memaksimalkan kegiatan penyemprotan. Hal ini benar-benar ada dan terjadi di Kecamatan Akan Selatan Kabupaten Pati Jawa Tengah. Balai Penelitian Agro-Lingkungan Daerah setempat telah melakukan penelitian dan menyulap drone menjadi alat penyemprot pestisida sawah dengan jangkauan yang begitu luas.
, penyemprotan tidak harus langsung ke lapangan, tinggal manuver drone sesuai kebutuhan. Hasilnya pun tidak mengecewakan, karena penyemprotan bisa dilakukan lebih cepat dan efisien. Tentunya teknologi pertanian bangsa ini sangat membantu para petani padi. Drone tersebut diperkirakan dapat menyemprot satu hektare sawah dalam waktu sekitar 30 menit.
Bioplastik adalah teknologi pertanian nasional yang mengubah produk pertanian menjadi plastik. Plastik aman dan tidak mengganggu lingkungan. Ini adalah penemuan Kevin Kumala dari Bali. Awalnya dia sangat khawatir dengan keadaan di Bali, terutama beberapa pantai yang penuh dengan sampah plastik. Sampah berasal dari botol air kemasan bekas, wadah makanan bekas, minuman, dll.
Belajar Teknologi Pertanian Modern Di Jepang Yuk !
Seperti kita ketahui bersama, sampah plastik jenis ini sulit terurai secara alami di dalam tanah setelah dikubur, dan dalam jangka panjang akan meracuni tanah. Membakar sampah plastik tidak sepenuhnya menghilangkan materialnya, karena masih ada material yang tersisa dari pencairan. Selain itu, asap hasil pembakaran plastik berwarna hitam pekat sehingga menimbulkan polusi udara yang sama dengan merusak lapisan ozon dan membahayakan organisme bumi.
Nah, Kevin berinovasi lewat riset yang dia dan beberapa temannya lakukan. Dulu, ia pernah bereksperimen membuat plastik dari kedelai, jagung, dan singkong. Namun pada akhirnya Kevin memutuskan bahan plastik yang terbuat dari singkong. Tidak hanya harganya yang murah, hasil pertaniannya juga melimpah.
Menurut Kevin, bioplastik buatannya dijamin ramah lingkungan dan aman bagi makhluk hidup. Diperkirakan bioplastik akan terurai secara alami setelah sekitar 90 hari di dalam tanah dan menjadi kompos.
Satu lagi penemuan iptek pertanian yang praktis dan bernilai jual tinggi untuk anak bangsa. Produk yang ia temukan berupa helm yang wajib digunakan oleh semua pengendara sepeda motor di jalan raya. Peran helm adalah untuk melindungi kepala jika terjadi kecelakaan saat berkendara di jalan raya, seperti kepala terbentur, terbentur benda keras/tajam, dll. Oleh karena itu, bahan yang digunakan untuk membuat helm harus kuat dan lentur agar dapat melindungi kepala secara maksimal.
Pdf) Pemanfaatan Aplikasi Berbasis Mobile Di Bidang Pertanian (aplikasi Z Pertanian)
Peneliti Siti Enjoyn yang juga dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil membuat helm khusus. Disebut helm khusus karena helm ini terbuat dari kurang lebih 20% serat berongga sawit yang diramu. Sisanya adalah acrylonitrile butadiene styrene (ABS). Produk tersebut dinamakan Helm Green Composite karena mengandung bahan-bahan alami yang tidak terdapat pada produk helm lainnya.
Dengan kata lain, produk helm lebih ramah lingkungan. Helm ini sudah lulus uji SNI dan juga lolos standar Amerika. Oleh karena itu, helm tersebut layak dikomersialkan sebelum diekspor ke luar negeri.
Ini adalah inovasi anak bangsa yang tidak bisa diremehkan dalam teknik pertanian anak, terutama yang dilakukan oleh remaja di usia dua puluhan. Namanya Naufal dan dia berasal dari Aceh. Naufal berhasil menghasilkan listrik dari pohon kedondong, pohon buah-buahan dan hasil pertanian asli Indonesia.
Naufal mengetahui bahwa buah-buahan yang mengandung asam seperti mangga, belimbing, kedondong, dll, dapat menghasilkan arus kecil atau lemah. Naufal kemudian bereksperimen bagaimana memaksimalkan arus di pohon kedondong pilihannya. Naufal baru mengetahui bahwa pohon kedondong menggunakan tembaga, logam dan kain atau tisu untuk menghasilkan listrik.
Petani Muda Harapan Baru Sektor Pertanian
Triknya, menusuk batang pohon kedondong. Tembaga dan logam yang dilapisi kain atau tisu kemudian dimasukkan ke dalam lubang di batang katup. Dengan cara ini, kain atau handuk kertas menyerap komponen asam, yang menyetrum pelat tembaga dan logam.
.Aplikasi ini bernama Habibi dan dibuat oleh startup Indonesia bernama Habibie Garden. aplikasi dapat menginformasikan
Cara kerjanya sangat sederhana. Pertama, peralatan pemantauan ditempatkan di lahan pertanian untuk menangkap dan mengkomunikasikan informasi/data tentang kondisi tanah dan tanaman seperti suhu, kadar air, cahaya, kelembaban, nutrisi tanah, dll. Selain itu, data ini akan dikirimkan ke smartphone yang sudah terinstal aplikasi Habibi.
Dengan cara ini, petani dapat memahami dan memantau kondisi tanaman yang ditanamnya untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang lebih terkontrol dalam proses penanaman. Seperti pemupukan atau semacamnya.
Peluang Dan Tantangan Pengembangan Sektor Pertanian Di Tengah Gaung Revolusi Industri 4.0
Ini adalah lima penemuan utama sains dan teknologi pertanian anak-anak di negara saya yang patut diapresiasi. Diharapkan kedepannya teknologi ini dapat bermanfaat dan mendorong pembangunan pertanian di seluruh Indonesia.
Pak Tani Startup Sosial Peast Indonesia Di bidang pertanian, irigasi merupakan kebutuhan pokok yang tidak bisa tergantikan. Kebutuhan air dalam bidang pertanian merupakan hal yang mutlak karena air merupakan sumber kehidupan. Tapi tanah kering di… Mahakam Ulu (Mahulu) akan lebih berharga. Terutama di kalangan petani. Penggunaan teknologi akan memungkinkan petani untuk memaksimalkan hasil padi di lahan kering.
Pemerintah Kabupaten Mahulu melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) sedang mengkaji pembangunan tersebut. Itu diperkenalkan melalui program penyuluhan budidaya padi lahan kering.
DKPP Mahulu juga siap sebagai percontohan. Dengan bantuan teknologi, telah menjadi tempat pengelolaan padi intensif. Mulai dari mengatur tempat tanam, pemupukan, hingga masa panen nanti.
Program
Studi Teknologi Industri Pertanian Gelar Pelatihan Penulisan Publikasi Artikel Ilmiah
Di negeri ini akan ada pengelolaan khusus dengan bantuan teknologi. Kita lihat nanti bagaimana hasilnya. Jika berhasil, kami akan merekomendasikan untuk tumbuh secara luas di kalangan petani di Mahulu, kata Petrus Ngau, Ketua DKPP Departemen tanaman pangan dan hortikultura Mahulu.
Penyemaian telah dilakukan beberapa hari ini di Kampung Ujoh Bilang, salah satu kawasan pertanian kering. Pelaksanaannya dilakukan langsung oleh warga di bawah arahan pemerintah setempat. Menabur benih di tanah kering menggunakan teknik penanaman.
Dengan teknologi ini, pekerjaan menjadi lebih efisien. Membuat hidup lebih mudah bagi petani. Dulu bajak atau sirap, sekarang tidak lagi. Tinggal klik alatnya. Lebih mudah, jelas Petrus.
Selain penanaman dengan LEGO Walking System juga menggunakan teknologi untuk pemeliharaan. Penyiraman tanaman dilakukan dengan alat penyiram. Hasil Pan percaya bahwa akan ada lebih banyak dan lebih cepat.
Sosialisasi Protokol Kesehatan Di Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember
Yang kita bicarakan sebenarnya masyarakat petani tidak hanya panen setahun sekali, tapi panen dua kali setahun, kata Petrus lagi.
Melihat topografi geografis kayu mahoni, sebagian besar merupakan lahan kering. Kemunculan teknologi ini diharapkan dapat mempercepat perkembangan budidaya padi di masa mendatang.
Pemkab Mahulu melalui DKPP juga terus melakukan pemberdayaan petani melalui kelompok tani yang ada. Bersinergi untuk meningkatkan pertanian di Mahulu. Salah satunya dengan menggunakan teknologi. Ini akan ditransfer ke petani labu kuda di masa depan.
Dalam hal pembiayaan, selain pemerintah daerah, masyarakat atau petani dapat menggunakan dana dari desa. Kedepannya, kami ingin tanaman labu kuning tidak hanya setahun sekali. Hasil panen lebih tinggi dan petani mendapatkan hasil yang lebih menguntungkan, lanjut Petrus.
Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Perkebunan � Teknologi Nano Biopestisida
Pemerintah Kabupaten Mahulu juga bekerja sama dengan Kementerian Pertanian melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kolaborasi ini kemudian melahirkan produk Padi Abung, produsen beras khas Mahulu.
Nasi apeng memiliki ciri khas tersendiri. Sebagian besar diproduksi di Desa Dada Bilang. Dari beras dataran tinggi. Nasinya bersih, pulen, dan wangi. Beras adam dari Krayan, kata Petrus.
Sampai saat ini padi masih ditanam secara tradisional oleh petani. Tidak ada paparan perkembangan modern atau intensif. Sekarang kita akan serius mengembangkannya. Bersama BPPT akan ada penelitian benihnya. Ke depan akan ada persilangan atau semacamnya untuk memaksimalkannya, ujarnya.
Satu pot benih nantinya bisa menghasilkan 100 pot beras kering. Padi Abung memiliki potensi untuk berkembang. Juga, ia memiliki keuntungan.
Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian Ugm (dyah)
Petrus menyimpulkan: “Beras Abung sudah ada sejak lama. Masyarakat telah menanamnya secara turun temurun. Mudah-mudahan menjadi produk pertanian pokok di Mahulu. “(*) Teknologi pertanian cerdas diharapkan dapat membantu petani Jepang menghasilkan beras dengan harga rendah harga. Dengan bantuan teknologi pertanian cerdas, biaya produksi dapat ditekan dan kekurangan tenaga kerja pertanian dapat diatasi.
Teknologi baru, termasuk drone yang menyemprotkan pupuk atau pestisida pada tanaman dan penanam padi yang dilengkapi GPS, berpotensi menurunkan harga pangan di pasar. Teknologi smart farming diharapkan dapat membantu agribisnis di Jepang.
Tanaka Nojo, perusahaan penanam padi di prefektur Tottori barat di Jepang, berencana memperkenalkan pertanian cerdas untuk musim tanam tahun ini. Mereka membeli drone penyemprot bahan kimia dan penabur padi yang dilengkapi dengan GPS yang memungkinkan mereka menyemai benih secara otomatis di ladang.
CEO Perusahaan Tanaka Nojo Satoshi Tanaka menjelaskan bahwa teknologi baru tersebut dapat membuat proses produksi menjadi lebih efisien dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Menyongsong Era Baru Sektor Pertanian
Sementara itu, Perkebunan Fukuhara di Prefektur Shiga di Jepang tengah memperkenalkan teknologi inokulasi padi otomatis pada musim semi lalu. Teknologi tersebut harus mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan hasil varietas beras murah yang disukai pemilik restoran.
– Hanya masalah waktu sebelum harga beras 60kg turun